Total Tayangan Halaman

Kamis, 20 November 2014

MAKALAH MITIGASI BENCANA ALAM GUNUNG MELETUS

“MAKALAH BENCANA ALAM GUNUNG MELETUS”




DISUSUN OLEH :
Denada Grehastuti


Kelas : X MIA 2







KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah swt karena telah melimpahkan nikmat dan hidayahnya sehingga pada kesempatan kali ini kami dapat menyelesaikan Makalah dengan baik.
Penulis berupaya menyusun Makalah ini secara sistematis. Untuk penyajiannya penulis dengan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang benar.
Makalah yang berjudul “ Mitigasi Bencana Alam Gunung Meletus” dapat kami selesaikan berkat bantuan dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada:
1)    Bapak Supriyono Spd , selaku Kepala Sekolah SMA N 1 BAE KUDUS
2)   Ibu Sri Rejeki ,S.Pd selaku Wali Kelas X MIA 2
3)   Bapak Sutikno,S.Pd selaku guru geografi yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan Makalah ini.
4)   Orang tua kami yang selalu memberi kasih sayang dengan tulus, memberikan semangat, serta dukungan baik moral dan materil sehingga Makalah dapat terselesaikan.
5)   Teman teman sejawat yang tak terejakan sayu persatu yang selalu bersama dalam suka dan duka.
6)     Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan Makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dalam kesempurnaan Makalah ini sangat penulis harapkan.
 Akhir kata,semoga Makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan yang bermanfat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Terimakasih  

Wassalamualaikum Wr.Wb.
Kudus , 28 September 2014

                                                                                           Penulis
                                                                                           



 Motto:

 “ Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah.”
 “ Segala yang indah belum tentu baik, tetapi segala yang baik sudah tentu indah”
 “ Optimis, karena hidup terus mengalir dan kehidupan trus berputar”
“ Pendidikan bukan modal hidup tetapi sesuatu yang harus hidup”
“ Pengetahuan adalah kekuatan”
“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.”
“Tiada hari tanpa belajar”
. “Pengalaman adalah guru terbaik.”“Jadikanlah ilmu berguna bagi diri sendiri dan orang lain”.“ Jadikanlah kekecewaan masa lalu menjadi senjata sukses dimasa depan”
“ Jadilah orang bijak yang dapat mengambil keputusan yang baik.”




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ii
MOTTO.............................................................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1         LATAR BELAKANG............................................................................................................1
1.2         TUJUAN PENULISAN........................................................................................................2
1.3         MANFAAT PENULISAN....................................................................................................2

Bab II PERMASALAHAN.............................................................................................................3

Bab III PEMBAHASAN......................................................................................................4
3.1 PENGERTIAN......................................................................................................4
3.2 TUJUAN MITIGASI BENCANA ALAM GUNUNG MELETUS..................................5
3.3 FAKTOR PENYEBAB BENCANA GUNUNG MELETUS..........................................6
3.4 PERINGATAN DINI SAAR TERJADI BENCANA....................................................6
3.5 LANGKAH MITIGASI PRA BENCANA..................................................................7
3.6 LANGKAH MITIGASI SAAT TERJADI BENCANA..................................................9
3.7 LANGKAH MITIGASI PASCA BENCANA............................................................10
3.8 UPAYA PENCEGAHAN BENCANA GUNUNG MELETUS.....................................11

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................12
4.1    KESIMPULAN.......................................................................................................................12
4.2    KRITIK DAN SARAN..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................

BAB1
PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang
Berdasarkan tentang kejadian – kejadian bencana alam di Indonesia, mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat perlu dilakukan sebagai suatu titik tolak utama dari manajemen bencana. Sesuai dengan tujuan utamanya yaitu mengurangi dan / atau meniadakan korban dan kerugian yang mungkin timbul, maka titik berat perlu diberikan pada tahap sebelum terjadinya bencana, yaitu terutama kegiatan penjinakan / peredaman atau dikenal dengan istilah Mitigasi. Mitigasi pada prinsipnya harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang termasuk ke dalam bencana alam (natural disaster) maupun bencana sebagai akibat dari perbuatan manusia (man-made disaster). Mitigasi pada umumnya dilakukan dalam rangka mengurangi kerugian akibat kemungkinan terjadinya bencana, baik itu korban jiwa dan/atau kerugian harta benda yang akan berpengaruh pada kehidupan dan kegiatan manusia. Untuk mendefenisikan rencana atau srategi mitigasi yang tepat dan akurat, perlu dilakukan kajian resiko (risk assessmemnt). Kegiatan mitigasi bencana hendaknya merupakan kegiatan yang rutin dan berkelanjutan (sustainable). Hal ini berarti bahwa kegiatan mitigasi seharusnya sudah dilakukan dalam periode jauh-jauh hari sebelum terjadi bencana, yang seringkali datang lebih cepat dari waktu-waktu yang diperkirakan, dan bahkan memiliki intensitas yang lebih besar dari yang diperkirakan semula.


1.2        Tujuan penulisan
         Menjelaskan tentang mitigasi bencana gunung meletus
         Menjelaskan tujuan dari mitigasi bencana alam gunung meletus
         Menjelaskan faktor penyebab gunung meletus
1.3         Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
o   Penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang Mitigasi bencana alam gunung meletus
o   Melatih penulis dalam menggunakan ejaan dan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
o   Menambah kreatifitas penulis dalam menyusun makalah ini .
o   Menambah pengetahuan atau cakrawala bagi penulis dan pembaca

BAB II
PERMASALAHAN

1.     Apa pengertian dari mitigasi, bencana alam, dan gunung meletus ?
2.    Apa tujuan dari mitigasi bencana alam ?
3.    Apa faktor penyebab bencana alam gunung meletus?
4.    Bagaimana peringatan dini saat terjadi gunung meletus?
5.    Apa langkah mitigasi bencana alam gunung meletus saat pra bencana?
6.    Apa langkah mitigasi bencana alam gunung meletus saat terjadi bencana?
7.    Apa langkah mitigasi bencana alam gunung meletus saat pasca bencana?
8.    Bagaimana usaha pencegahan bencana alam gunung meletus?

 BAB III
PEMBAHASAN

3.1                Pengertian
     Pengertian mitigasi
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran , peningkatan kemampuan menghadapi bencana dan meniadakan korban dan kerugian yang mungkin timbul, maka titik berat perlu diberikan pada tahap sebelum terjadinya bencana, yaitu terutama kegiatan penjinakan atau peredaman yang dikenal dengan istilah Mitigasi. Mitigasi pada prinsipnya harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang termasuk ke dalam bencana alam (natural disaster) maupun bencana sebagai akibat dari perbuatan manusia (man-made disaster)

     Pengertian bencana alam
Bencana alam” terdiri dua kata pembentuk frasa, yaitu “bencana” dan “alam”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “bencana” adalah sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian, atau penderitaan (KBBI, 2001: 31). Jadi Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupabanjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalahkelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan dari luar angkasa jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari

     Pengertian gunung meletus
Gunung meletus adalah peristiwa alam dimana endapan magma yang berada di dalam perut bumi didorong keluar oleh gas yang mempunyai tekanan tinggi. Gunung meletus merupakan gejala alam vulkanik. Letusan yang terjadi berasal dari gunung berapi yang masih aktif. Letusan gunung berapi biasanya diikuti oleh berterbangannya abu yang mengakibatkan udara menjadi kotor. Magma yang keluar dari gunung berapi dapat merusak daerah yang dilewatinya dan terkadang mengeluarkan racun yang dapat membahayakan kehidupan manusia.



3.2             Tujuan Mitigasi Bencana Alam Gunung Meletus
  1.    Mengurangi resiko bencana bagi penduduk dalam bentuk korban jiwa, kerugian ekonomi dan kerusakan Sumber Daya Alam (SDA).
  2.       Mengurangi penderitaan manusia
  3.       mengurangi kerusakan infrastruktur utama, harta benda dan kehilangan sumber ekonomis, akan dapat dimaksimalkan
  4.       memberi informasi masyarakat dan pihak berwenang mengenai risiko,
  5.       Menjadi landasan perencanaan pembangunan.
  6.       Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menghadapi serta mengurangi dampak dan resiko bencana sehingga masyarakat dapat hidup aman.

.
3.3 Faktor Penyebab Bencana Gunung Meletus
1.      Peningkatan kegempaan vulkanik
2.      Peningkatan suhu kawah
3.      Peningkatan gelombang magnet dan listrik, hingga terjadinya deformasi pada tubuh gunung.
4.      Lempeng-lempeng bumi saling berdesakan dan magma di perut bumi pun mendesak serta mendorong permukaan bumi dan memicu aktivitas geologis, vulkanik, dan tektonik.
5.      Akibat tekanan yang amat tinggi, magma mendesak keluar (erupsi) dari permukaan bumi sebagai lava.

3.4           Peringatan dini saat terjadi gunung meletus
Peringatan dini saat terjadi saat terjadi gunung meletus dengan cara
1.     Tanda – tanda gunung akan meletus, seperti sebagai berikut:
  Terjadi gempa halus
  Terdengar suara gemusuh dalam tanah
  Suhu sekitar Kawah naik
  Sumber-sumber air banyak yang kering
  Binatang-Binatang pindah ke daerah yang lebih rendah
  Tumbuh-tumbuhan sekitar kawah menjadi layu
  bahan gas yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisne semakin hebat

2.    Informasi dari lembaga atau lembaga yang berwenang

3.5           Langkah mitigasi bencana alam gunung meletus saat pra bencana
      Periksa perlengkapan darurat Anda seperti:
1.     Baterai/senter dan extra batu baterai.
2.    Obat-obatan untuk pertolongan pertama.
3.    Makanan dan air minum untuk keadaan darurat
4.    Pembuka kaleng.
5.    Masker debu.
6.    Sepatu.
7.    Pakailah kacamata dan gunakan masker apabila terjadi hujan abu.

    . Jika ada yang kurang segera ditambahkan dan jika ada yang sudah kedaluwarsa segera diganti.
    Pelajari sistem peringatan dini di lokasi gunung berapi. Pelajari jalur evakuasi yang diterbitkan pemerintah setempat.
    Persiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan menjelang gunung meletus seperti gempa, lumpur dan banjir bandang, hujan abu, hujan asam, hingga tsunami jika gunung terletak di tengah laut..
    Buat rencana untuk berkomunikasi secara darurat, misalnya letusan terjadi saat jam kerja sehingga setiap anggota keluarga terpisah satu dengan yang lain. Minta seorang teman di luar kota untuk menjadi "penghubung keluarga", karena setelah bencana lebih mudah melakukan telepon ke luar kota. Setiap anggota keluarga dapat menghubungi teman tersebut untuk memberi kabar dan lokasi terkini. Ia akan memberi tahu anggota keluarga lainnya yang terpisah.
    Cari tahu tentang sistem pengamanan di komunitas daerah masing-masing serta bagan alur keadaan darurat.


    Lakukan rencana evakuasi :
1.      Apabila tinggal di daerah rawan bencana gunung api, harus ingat rute mana yang aman untuk dilalui.
2.     Bentuk komunitas bahaya bencana gunung api.
3.     Apabila anggota keluarga tidak berkumpul ketika terjadi letusan (misalnya yang dewasa sedang bekerja dan anak-anak sedang sekolah) usahakan untuk berkumpul dalam keluarga jangan terpisah.
4.     Mintalah keluarga yang tinggal berjauhan untuk saling mengontak sebagai hubungan keluarga sebab sehabis terjadi bencana biasanya lebih mudah untuk kontak jarak jauh.
5.     Tiap anggota keluarga usahakan untuk mengetahui nama, alamat dan nomor telepon anggota keluarga yang lain.
    Hubungi pihak-pihak yang berwenang mengenai penanggulangan bencana.
    Walaupun tampaknya lebih aman untuk tinggal di dalam rumah sampai gunung api berhenti meletus, tapi apabila anda tinggal di daerah rawan bahaya gunung api akan sangat berbahaya. Patuhi instruksi yang berwenang dan lakukan secepatnya.
    Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada semua gunung api aktif.
    Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunung Api yang didukung dengan Peta Geologi Gunung Api.
    Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung api.
    Melakukan pembimbingan dan pemeberian informasi gunung api.
    Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia di gunung api.
Melakukan peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya seperti peningkatan sarana dan prasarananya.      

3.6           Langkah mitigasi bencana alam gunung meletus saat terjadi bencana
Ketika pengumuman bahaya gunung meletus diumumkan, Anda dapat melakukan hal berikut:
       Selalu perhatikan pengumuman di radio dan televisi maupun dari pemerintah setempat mengenai bahaya gunung meletus. Ikuti petunjuk resmi yang dikeluarkan pemerintah setempat.

       Keluar dari daerah yang ditandai berbahaya oleh pemerintah setempat. Efek letusan gunung berapi bisa mencapai radius puluhan kilometer. Akibat lainnya seperti banjir lahar, abu panas yang mematikan, dapat mencapai lokasi Anda meski Anda tidak mendengar letusan gunung berapi. Itu sebabnya selalu patuhi peraturan yang dikeluarkan pemerintah saat terjadi gunung meletus.
       Gunakan masker dan kacamata untuk menghindari menghirup abu.
       Hindari area sungai, karena berpotensi mengantar banjir lahar.
       Ikuti perintah pengungsian yang diperintahkan oleh yang berwenang.
           Hindari melewati searah dengan arah angin dan sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung yang sedang meletus.    


Apabila terjebak di dalam ruangan/rumah :
       Tutup seluruh jendela, pintu-pintu masuk dan lubang/keran.
       Letakkan seluruh mesin ke dalam garasi atau tempat yang tertutup.
       Bawa binatang atau hewan peliharaan lainnya ke dalam ruang yang terlindung.


Apabila terjebak di dalam ruangan/rumah :
         Tutup seluruh jendela, pintu-pintu masuk dan lubang/keran.
         Letakkan seluruh mesin ke dalam garasi atau tempat yang tertutup.
         Bawa binatang atau hewan peliharaan lainnya ke dalam ruang yang terlindung.
  Apabila berada di ruang terbuka :
1.    Cari ruang perlindungan.
2.   Apabila terjadi hujan batu, lindungi kepala dengan posisi melingkar seperti bola.
3.  Apabila terjebak dekat suatu aliran, hati-hati terhadap adanya aliran lahar. Cari tempat yang lebih tinggi terutama. Lindungi diri anda dari hujan.
4.   Kenakan pakaian kemeja lengan panjang dan celana.
5.   Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda.
6.   Gunakan masker debu atau gunakan kain/sapu tangan untuk melindungi pernapasan anda.
7.   Matikan mesin mobil atau kendaraan lainnya kalau mendengar adanya aliran lahar.

3.7           Langkah mitigasi bencana alam gunung meletus saat pasca bencana

  Apabila mungkin, hindari daerah-daerah zona hujan abu.
  Apabila berada di luar ruangan :
1.    Tutup mulut dan hidung anda. Debu gunung api dapat mengiritasi sistem pernapasan anda.
2.   Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda.
3.   Lindungi kulit anda dari iritasi akibat debu gunung api.
4.   Bersihkan atap dari hujan debu gunung api.
5.  Hujan debu yang menutupi atap sangat berat dan dapat mengakibatkan runtuhnya atap bangunan. Hati-hati ketika bekerja di atap bangunan rumah.
  Hindari mengendarai kendaraan di daerah hujan abu yang lebat.
  Mengendarai kendaraan mengakibatkan debu tersedot dan dapat merusak mesin kendaraan tersebut.
  Apabila punya penyakit pernapasan, hindari sedapat mungkin kontak dengan debu gunung api.
  Tinggalah di dalam rumah sampai keadaan dinyatakan aman di luar rumah.
  Menginventarisir data, mencakup sebaran dan volume hasil letusan.
  Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya.
  Memberikan saran penanggulangan bahaya.
  Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang.
  Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak.
  Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun.
  Melanjutkan pemantauan rutin.    

3.8           Usaha pencegahan bencana alam gunung meletus :
Menjaga kondisi alam agar tetap stabil
Menjaga perilaku manusia agar tuhan tidak murka






BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bencana merupakan suatu ujian dari Tuhan Yang Maha Esa yang tidak bisa kita cegah namun bencana juga merupakan peringatan bagi kita semua. Dari data historis menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia merupakan wilayah yang sangat rawan dan sering terjadi bencana(gunung meletus, gempa,tsunami, dll). Penanggulangan bencana merupakan upaya yang dilakukan oleh anggota masyarakat secara terorganisir baik sebelum, saat terjadi dan sesudah bencana.      
Mitigasi salah satu cara untuk menekan angka atau jumlah korban jiwa, harta benda, maupun fasilitas umum. Dengan adanya mitigasi jumlah korban jiwa akan berkurang dan upanya penyelamatan dari bencana bisa teratasi .
Jadi, kita bisa melakukan hal yang semestinya bisa kita lakukan jika terjadi bencana tersebut.

    4.2 Kritik dan Saran
Sebaiknya di setiap gunung api yang masih aktif ada pos pengawasan yang dilengkapi dengan alat-alat pemantauan yang akurat. Informasikan atau komukasikan segala tanda bahaya yang diperoleh sedini mungkin kepada masyarakat atau melalui kepala desa masing-masing. Buat sirene tanda bahaya untuk mengingatkan penduduk untuk segera mengungsi bila keadaaan tambah gawat. Pembuatan sungai yang khusus untuk aliran lahar dan membuat tanggul yang kokoh untuk melindungi desa dari aliran lahar.
DAFTAR PUSTAKA


adindasasvia.blogspot.com/2012/11/mitigasi-bencana-gunung-meletus.html
http://blog-penerang.blogspot.com/2013/04/pengertian-gunung-meletus-dan-gambarnya.html
www.ristek.go.id
clubipa.wordpress.com
http://chellecherry.blogspot.com/2013/01/faktor-penyebab-terjadinya-gunung.html
http://ilhamf16lzaki30.blogspot.com/2012/11/tujuan-mitigasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam
http://dhanarrezawaradkk.blogspot.com/
http://malhadi-mglenaldi9f.blogspot.com/2012/11/pengertian-mitigasi.html
http://www.scribd.com/doc/42154538/Apa-Faktor-Penyebab-Terjadinya-Gunung-Meletus
http://kumpulan.info/keluarga/masalah-keluarga/432-gunung-meletus.html
http://blog-penerang.blogspot.com/2013/04/pengertian-gunung-meletus-dan-gambarnya.html
.http://blogapa-adanya.blogspot.com/2014/04/tujuan-utama-mitigasi-bencana-alam.html




1 komentar: